Tuesday 6 May 2014

Pengamat: Kebocoran UN SMP beredar


student
Seorang pelajar sedang menulis di ruang kelas sebuah sekolah madrasah di Jakarta. 

Selagi Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama dilangsungkan Senin (05/05) hingga Kamis (08/05) mendatang, dugaan bahwa terjadi kebocoran soal dan jawaban mengemuka.
Pengamat pendidikan, Darmaningtyas, mengaku punya dasar yang kuat mengapa dia mencurigai adanya kebocoran soal dan jawaban dalam Ujian Nasional (UN) tingkat SMP tahun ini.
Dia merujuk fakta bahwa soal Ujian Nasional SMP mata pelajaran bahasa Indonesia harus direvisi lantaran terdapat soal mengenai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
“Laporan itu diterima dari Bali dan Tarakan, Kalimantan Utara. Pertanyaannya, dari mana bisa diketahui dalam soal UN mata pelajaran bahasa Indonesia untuk SMP ada nama Jokowi, kalau soal itu tidak bocor?” kata Darmaningtyas.

Dugaan itu sontak dibantah Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim. Di sela-sela kunjungan mendadak ke sejumlah SMP di Jakarta, Musliar menegaskan pengamanan sangat ketat dilakukan sejak penyusunan soal hingga distribusi lembar soal UN ke sekolah-sekolah.

“Itu kan dugaan-dugaan yang tidak berdasar. Sejak dari percetakan hingga ke rayon-rayon, lembaran soal UN dikawal oleh kepolisian,” kata Musliar kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.
Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ibnu Hamad menambahkan, Kemendikbud telah melakukan langkah tambahan untuk memastikan soal-soal UN tidak bocor.

“Kita sudah menyiapkan 20 varian soal ujian. Kalau pun ada dugaan bocor, apa betul semuanya bocor? Kalau memang ada kecurigaan, kami siap menerima pengaduan,” tegas Ibnu.

Ujian Nasional dilaksanakan mulai Senin (05/05) hingga Kamis, 8 Mei mendatang. Sejauh ini, total peserta UN SMP dan Madrasah Tsanawiyah nasional mencapai 3.902.938 orang.

No comments: