Sunday 5 January 2014

Pelajaran yang Didapat dari Film-film Komedi Romantis

       Seperti jutaan perempuan lainnya di dunia ini, saya menyukai film komedi romantis. Iya, film dengan plot yang sangat cheesy dan standar: cewek ketemu cowok, saling suka, ada masalah, berantem dan terus pisah—eh tapi kemudian sadar kalau mereka melakukan kesalahan, lalu memutuskan untuk balik lagi. Mau dimodifikasi kayak apa pun, kurang lebih sih jalan ceritanya begitu-begitu aja.

Namun meski film jenis ini (biasanya) nggak menyuguhkan sesuatu yang baru atau pengalaman menonton yang mengejutkan, saya merasa pasti ada sesuatu yang bisa diambil dari jalan cerita yang standard tersebut. Ini beberapa di antaranya.

1. Cinta yang selama ini dicari, mungkin saja sebenarnya ada tepat di hadapan kita
Dari film: The Ugly Truth

Ada berapa banyak film komedi romantis bercerita tentang pemeran utama yang (merasa) jatuh cinta dengan seseorang YANG SALAH? Padahal kita, sebagai penonton, bisa melihat kalau sebenarnya orang yang tepat untuk dia jelas-jelas ada di situ. Misalnya sahabat,  teman kantor, teman sekelas yang nggak berani menyapa—atau dalam The Ugly Truth, Mike (Gerard Butler), si cowok playboy menyebalkan yang diminta oleh Abby (Katherine Heigl) untuk membantu mendapatkan cowok idamannya,. Gemes nggak sih? Kapan mereka akan sadar bahwa mereka nggak perlu mencari cinta terlalu jauh? Eh tapi, jangan-jangan kita juga begitu. Siapa tahu orang yang kita masukkan ke dalam kategori ‘friendzone’ justru orang yang paling tepat untuk kita

2. Kadang kita menemukan cinta saat kita nggak mencarinya
Dari film: How to Lose a Guy in 10 Days


Sebenernya ada dua cerita utama film ini, Ben (Matthew McConaughey) yang taruhan dengan teman-temannya bahwa dia bisa membuat Andy (Kate Hudson) jatuh cinta dalam kurun waktu yang pendek, sementara Andy punya misi lain: putus dari cowok dalam jangka waktu 10 hari (tentunya yang mutusin si cowoknya ya). Tapi kondisinya adalah, keduanya sama-sama sedang nggak mencari pasangan dan nggak ingin jatuh cinta. Tapi kalau cupid sudah menancapkan panahnya—kadang kita bisa apa?

3. Jangan mengorbankan hubungan asmara kita untuk karir, dan sebaliknya
Dari film: The Devil Wears Prada


Gara-gara pekerjaan barunya (melayani Meryl Streep yang terlihat menyebalkan banget di sini), Andy (Anne Hathaway) hampir mengorbankan hubungannya dengan Nate (Adrian Grenier). Untungnya, sih, Andy sadar betapa berharganya si Nate—dan akhirnya berusaha untuk menyeimbangkan urusan pekerjaan dan asmara. Kalau Andy sih kelihatannya berhasil (walaupun nggak tahu bagaimana ceritanya setelah film berakhir)—tapi kita? Pasti susah, tapi mari berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya berhasil.

4. Cinta bisa kok, ditemukan online
Dari film: You’ve Got Mail


Film ini dibuat tahun 1998. LIMA BELAS TAHUN YANG LALU!! Saya yakin, saat itu penggunaan internet nggak seperti sekarang yang udah banyak dan mobile. Jadi, kalau saat itu Kathleen Kelly (Meg Ryan) dan Joe Fox (Tom Hanks) bisa saling menemukan satu sama lain melalui internet, kenapa kita nggak? Paling gampang sih, ada Facebook, Twitter, dan media sosial lain yang bisa menjadi mediumnya. Tapi, jangan lupa untuk tetap berhati-hati dan menggunakan logika. Mencari cinta nggak ada salahnya, tapi keamanan diri sendiri tetap paling penting.

5. Hidup (dan juga cinta) mungkin nggak sesuai dengan yang kita rencanakan. Tapi siapa tahu ternyata lebih baik.
Dari film:  While You Were Sleeping


Lucy (Sandra Bullock) berpikir kalau dia jatuh cinta kepada Peter (Peter Gallagher)—tapi lalu dia bertemu dan justru menyukai adik Peter, Jack (Bill Pullman—masih muda dan ganteeeeng banget). Jadi, walaupun kita sudah membuat rencana detail tentang hidup kita, nggak usah terlalu memaksakan bahwa segala sesuatunya harus tepat seperti itu. Nggak akan berhasil. Membuat rencana boleh saja, tapi menjalani hidup dan kisah cinta yang kita punya dengan sepenuh hati (bukan mengeluh ‘kenapa nggak begini, kenapa nggak begitu’) pasti akan membuat dunia kita lebih menyenangkan.

6. Tahu kapan saatnya melepaskan
Dari film: My Best Friend’s Wedding


Iya, nggak apa-apa jatuh cinta dengan sahabat sendiri. Tapi kita juga harus sadar, kapan saatnya untuk melepaskan—ketika dia jatuh cinta kepada orang lain, misalnya. Julianne (Julia Roberts) berusaha untuk merebut sahabatnya, Michael (Dermot Mulroney) yang sudah mau menikah. Yah, ini kan nunjukkin betapa kita sangat egois, hanya memikirkan diri sendiri dan nggak memikirkan perasaan orang yang kita cintai. Apa iya itu bisa dibilang cinta?

7. Kalau memang jodoh, nggak akan ke mana
Dari film: Serendipity


Ini salah satu film favorit saya sepanjang masa. Takdir mempertemukan Sara Thomas (Kate Beckinsale) dan Jonathan Trager (John Cusack) di awal film, dan sepanjang film kita disuguhi pencarian Sara dan Jonathan akan satu sama lain. Sebenarnya mereka berdua telah bertunangan dengan orang yang berbeda dan bahkan nggak tahu nama belakang masing-masing—tapi akhirnya takdir pula yang mempertemukan mereka kembali pada saat mereka merasa nggak akan bertemu lagi satu sama lain. Jadi memang di mana-mana sama: kalau jodoh, nggak akan kemana.

8. Bahagia itu dimulai dari DIRI SENDIRI
Dari film: Bridget Jones’ Diary (dan sekuelnya)


Satu tema umum dalam film komedi romantis adalah ketika si karakter utama (iyaaa, biasanya perempuan) menyadari bahwa untuk bisa bahagia dalam hubungan percintaan, mereka harus merasa bahagia dengan hidupnya—dengan dirinya sendiri. Bagaimana kita bisa membuat orang lain bahagia, kalau kita sendiri nggak bahagia? Memang sih, di film ini ada cinta segitiga antara Bridget Jones (Renee Zellweger) dengan Daniel Cleaver (Hugh Grant) dan Mark Darcy (Colin Firth), tapiiii...sesungguhnya dua film ini bercerita tentang perjalanan Bridget Jones untuk mencintai dirinya dan nyaman dengan dirinya sendiri, sampai akhirnya memiliki kepercayaan diri yang membuat ia jadi lebih menarik di mata orang lain.

Bagaimana dengan kamu? Film apa yang memberimu pelajaran cinta paling berharga?

No comments: