"Goyang
oplosan itu terlalu erotis. Pakaian para wanitanya terlalu minim,
apalagi angle kamera menyoroti bagian tubuh ke bawah. Itu adalah
pornografi yang merupakan musuh besar umat Islam, " kata Sekretaris DPD
(Dewan Perwakilan Daerah) FPI DKI Jakarta, Ustad H. Novel Bamu'min saat
dihubungi C&R Digital, Senin (6/1).
Pihak
FPI menilai tayangan YKS dapat merusak moral bangsa Indonesia, apalagi
tayangan YKS sangat disukai masyarakat Indonesia dan juga ditonton
anak-anak.
"Saya
prihatin konten-konten yang erotis juga dilihat anak-anak di bawah
umur. Maksudnya memang menghibur, tapi pihak Trans TV tidak menyadari
mudaratnya," lanjutnya.
Goyang oplosan memang salah satu, gaya becandaan YKS. Namun bagi FPI itu tidak mendidik.
"YKS menyajikan gaya becandaan yang memalukan dan menyakitkan. Becanda seperti itu hukumnya haram dalam islam," katanya.
Bagi
FPI, tayangan YKS cenderung mengajarkan umat islam untuk hura-hura
tanpa prihatin dengan keadaan sekitarnya. "Berhura-hura dengan tayangan
yang tidak mendidik demi untuk mendapatkan uang itu lebih banyak
mudaratnya daripada manfaatnya," ungkapnya.
FPI berharap pihak Trans segera membenahi konten tayangan YKS.
"Kami
akan datangi pihak Trans untuk menegaskan agar tayangan itu diganti
konten dengan yang lebih sopan, kalau tidak dihentikan saja. Bila tidak
ada perubahan kami akan demo," katanya.
No comments:
Post a Comment