
BioenergiNEWS-
Mencari Korban Bencana dengan Kecoa - Apakah Anda percaya dengan judul
di atas? Bila tidak itu merupakan hak Anda dan tentu sah-sah saja.
Mungkin dalam logika Anda hal tersebut termasuk sesuatu yang mission
impossible alias tidak mungkin dan mustakhil. Bagiamana mungkin kecoa,
seekor binatang yang menjijikkan dan keberadaannya sangat dekat dengan
kakus bermanfaat untuk mencari korban bencana.
Ternyata
ketidakpercayaan Anda tentang manfaat kecoa yang bisa mencari korban
bencana ternyata tidak beralasan. Faktanya adalah bahwa para periset di
universitas North Carolina State University sudah menemukan cara
teranyar dalam proses pencarian korban bencana gempa dan banyak
pekerjaan sulit yang lain. Dan tahukah Anda bahwa alat yang digunakan
untuk mencari korban bencana adalah binatang kecil menjijikkan, kecoa.
Untuk kepentingan tersebut, kecoa yang bersangkutan dilengkapi dengan
ransel berisi rangkaian elektronik kecil yang bisa digerakkan oleh
pengendali dari jarak jauh.
Informasi
mengenai Mencari Korban Bencana dengan Kecoa telah dilansir oleh
Huffingtonpost, pada Minggu (9/9/2012). Disebutkan dalam sebuah makalah
yang belum lama ini telah dirilis diungkapkan bahwa para ahli telah
sukses menguji sebuah alat berupa biobot yang ditempelkan pada punggung
kecoa Madagaskar. Biobot yang ditempelkan pada kecoa pencari korban
bencana tersebut, para peneliti menggunakan microchip yang ringan serta
perangkat transceiver atau penerima nirkabel.
Dengan
penggunaan biobot yang ditempelkan diatas kepala atau punggung kecoa,
para insiyur dapat mengarahkan kecoa atau hewan nokturnal ini ke
sepanjang jalur melengkung. Dengan cara tersebut, para peneliti sangat
yakin bahwa mereka bisa memasang kamera mini serta sensor yang dapat
dimanfaatkan dalam kepentingan memantau tempat-tempat yang susah untuk
diakses.
Tujuan
Penelitian penggunakan kecoa untuk menemukan korban dan bencana dan
memantau area-area sulit adalah dalam rangka menentukan apakah para
peneliti tersebut bisa membuat interface biologi nirkabel dengan
menggunakan kecoa, seekor binatang kecil yang kuat serta dapat masuk ke
dalam tempat-tempat sangat kecil yang memiliki tingkat kesulitan sangat
tinggi.
Dengan
ditemukannya teknik ini maka sangat memungkinkan para ahli membuat
sebuah mobile web dengan sensor pintar di dalamnya serta memanfaatkan
kecoa dengan tugas khusus yaitu mencari, menghimpun serta mengirimkan
data dan informasi. Dengan cara tersebut pula, para pencari korban
bencana bisa memanfaatkannya guna menemukan korban-korban pada
bangunan-bangunan yang sudah hancur berantakan sebagai akibat adanya
gempa bumi yang dahsyat.
Ada
alasan kenapa para peneliti lebih cenderung menggunakan kecoa dalam
mencari korban bencana. Dijelaskan bahwa alasan para insinyur lebih
menyukai menggunakan binatang kecoa yang hidup daripada merancang robot
dengan ukuran yang sama mini adalah membuat robot dengan skala dan
ukuran yang super mini bisa dikerjakan, akan tetapi dalam keadaan yang
sangat dinamis hal tersebut menjadi sangat sulit untuk dipraktekkan.
Jadi
sekarang Anda sudah tahukan alasan kenapa lebih suka menggunakan kecoa
hidup dari pada robot dan Anda tidak ada alasan untuk tidak percaya
bahwa kecoa dapat dimanfaatkan untuk mencari korban bencana alam yang
mengakibatkan banyak gedung dan bangunan runtuh.
Demikian
artikel tentang Mencari Korban Bencana dengan Kecoa semoga bermanfaat.
Jngan lupa juga membaca artikel sebelumnya tentang Ciri Bakso dari ayam
bangkai setelah Anda membaca posting mengenai Mencari Korban Bencana
dengan Kecoa.
No comments:
Post a Comment